Injeksi rel bersama atau dalam bahasa Inggris disebut dengan common-rail injection adalah salah satu metode injeksi bahan bakar ke dalam ruang bakar dengan sistem penghasil tekanan ditempatkan terpisah dari injektor itu sendiri. Dalam injeksi rel bersama diperlukan suatu penampung tekanan tinggi yang terdiri dari rel dan jalur bahan bakar tekanan tinggi menuju nosel.Tekanan injeksi dapat diatur terpisah dari putaran mesin dan kuantitas bahan bakar yang terinjeksikan dapat diatur menurut batasan tertentu. Tekanan di dalam penampung dapat mencapai 1.600 bar dan dialirkan melalui pipa tegar menuju injektor.
Sistem injeksi rel bersama umum digunakan untuk efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan pengurangan emisi mesin diesel. Hasil akhir dari penggunaan sistem ini adalah pembakaran yang optimal dalam semua rentang beban.
Kelemahan dari sistem injeksi rel bersama adalah tekanan kerja yang sangat tinggi menyebabkan ketegangan material yang tinggi. Implikasi dari hal ini adalah risiko kebakaran dan ledakan yang tinggi bila terjadi kebocoran sehingga perlu penempatan yang hati-hati dari sistem injeksi
Cara Kerja
Diatas adalah common-rail (Pic1)dan ECU (Pic2),yang merupakan penggerak utama dari mesin injektor rail bersama. Pada mesin ini, minyak (solar)di pompa keluar dari tangki oleh pompa bertekanan rendah menuju saringan, dari saringan solar bergerak menuju pompa dengan tekanan tinggi (1600-2200bar) menuju ke rail, dan diteruskan ke injektor. Penggerak daripada injektor itu adalah arus listrik, dimana arus tersebut diberikan oleh ECU yang mendapat sinyal dari sensor-sensor yang terdapat pada mesin.
Aplikasi oleh pabrikan otomotif
Sistem injeksi rel bersama ini telah membawa revolusi teknologi mesin diesel. Robert Bosch GmbH, Delphi Automotive Systems, Denso Corporation, dan Siemens VDO adalah para supplier utama untuk sistem injeksi rel bersama. Tiap-tiap pabrikan mempunyai nama mereka masing-masing untuk teknologi ini:- BMW: Mesin D (digunakan juga di Land Rover Freelander TD4)
- Cummins dan Scania AB: XPI (Developed under joint venture)
- Cummins CCR : Pompa(Cummins dengan injektor Bosch)
- Daimler: CDI (di Chrysler Jeep dinamakan CRD)
- Fiat Group (Fiat, Alfa Romeo dan Lancia): JTD (juga dinamai MultiJet, JTDm, Ecotec CDTi, TiD, TTiD , DDiS, Quadra-Jet)
- Ford Motor Company: TDCi Duratorq dan Powerstroke
- General Motors Opel/Vauxhall: CDTi (diproduksi oleh Fiat, Isuzu dan GM Daewoo) serta model awal DTi
- General Motors Daewoo/Chevrolet VCDi (lisensi dari VM Motori; juga diberi merek Ecotec CDTi)
- Honda: i-CTDi
- Hyundai-Kia: CRDi
- IKCO: EFD
- Isuzu: iTEQ
- Komatsu: Tier3, Tier4, 4D95 and higher - HPCR seri mesin Diesel.
- Mahindra: CRDe
- Mazda: MZR-CD (1.4 MZ-CD, 1.6 MZ-CD diproduksi denga joint ventura dengan Ford/PSA Peugeot Citroën) serta model awal DiTD
- Mitsubishi: DI-D (belakangan dikembangkan di Mesin 4N1))
- Nissan: dCi, Infiniti menggunakan mesin dCi, tetapi tidak diberi merek dCi.
- Proton: SCDi
- PSA Peugeot Citroën: HDI atau HDi (1.4HDI, 1.6 HDI, 2.0 HDI, 2.2 HDI dan V6 HDI dikembangkan secara joint ventura dengan Ford)
- Renault dCi (generasi sebelumnya dTi)
- SsangYong: XDi (kebanyakan diprodusi oleh Daimler AG)
- Subaru: Legacy TD (mulai Januari 2008)
- Tata: DICOR & CR4
- Toyota: D-4D
- Volkswagen Group: TDI (juga digunakan di Audi)
- Volvo 2.4D dan mesin D5 (1.6D, 2.0D diproduksi oleh Ford dan PSA Peugeot Citroen), Mesin Volvo Penta Seri-D
- Wärtsilä-Sulzer 14RT-flex96-C oleh pabrikan Wärtsilä